“Gerbang Dialog: Danur” by Risa Saraswati

Yaaaa.. ini postingan pertama yang meresmikan apa yang akan aku lakukan dengan laman ini~

Judul: Gerbang Dialog Danur

Penulis: Risa Sarawati

Penerbit: Bukune

Jumlah Halaman: 222

Genre: Horor

First of all aku suka sama novel ini. Genrenya horror sih, tapi ga horor banget karena lebih menceritakan sisi lain dari hal tersebut!

Risa Saraswati adalah seorang penyanyi, yaitu Vokalis dari band yang bernama “Sarasvati”. Namun, disamping menjadi penyanyi dan PNS, Teh Risa juga menulis buku tentang temen-temen hantunya yang memang bisa dilihat oleh matanya dari dianya masih anak-anak.

Btw, novel ini sudah difilmkan, tapi cerita sangat berbeda dari versi novelnya, sehingga sebagai pembac pun, rasa kecewa  tidak dapat aku elak.

 

 

 

Namaku Risa. Aku bisa melihat ‘mereka’…..

 

Gerbang Dialog: Danur 
Risa, yang saat itu baru berumur 8 tahun harus hidup terpisah dengan orang tua dan adik kecilnya. Ia harus tinggal bersama dengan neneknya di Kota Bandung. Kehidupannya di sekolah baru yang sangat berbeda dengan sekolahnya yang sebelumnya di Desa, membuat Risa menjadi anak yang penyendiri dan tidak mempunyai teman. Sampai suatu ketika, saat Risa kecil menangis sendiri loteng garasi di rumah neneknya, ia mendengar samar-samar ada yang memanggil namanya. Ketika berbalik ia mendapati seorang anak laki-laki keturunan Belanda yang sedang berdiri. Anak tersebut bernama Peter, dan menurut pengakuannya, ia adalah anak yang tinggal di sekitar lingkungan perumahan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Risa mulai berkenalan dengan teman-teman Peter yang lain yaitu William, Hans, Hendrick, dan Janshen. Hidup Risa yang dulunya sendiri dan sedih, kini penuh dengan canda tawa kelima temannya yang selalu menemaninya setiap hari.

Waktu berjalan hingga 1 tahun kemudian, Risa mulai menyadari bahwa sahabat-sahabatnya yang selama ini bersama dia bukanlah manusia. Hanya Risa yang dapat melihat mereka. Namun rasa sayang Risa terhadap sahabat-sahabatnya membuat Risa tetap bersama mereka. Dan kemuadian terucap janji dari mulut Risa yang pada akhirnya tidak bisa dia tepati.

Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen yang pada dasarnya sangat tidak mentolerir hal-hal seperti “ingkar janji” menjadi sangat marah dan menghilang dari kehidupan Risa. Kehidupan Risa yang tadinya sangat berwarna pun kembali suram karena kehilangan sahabat-sahabatnya.

Janji apa yang telah Risa ingkari?

Apakah Risa bisa bertemu kembali dengan kelima sahabat hantunya?

Pendapat saya: 

Ini novel, highly recommend banget buat kalian yang suka novel ber-genre Horror. Ceritanya fresh, dan ga horor melulu sebenarnya. Ada beberapa cerita yang ditulis seperti surat dari teman hantu Risa yang lain yang ditemuinya. Bagi kalian yang sudah menonton filmnya, mungkin bertanya-tanya bagaimana wujud hantu yang bernama Asih menurut deskripsi Risa, maka kalian perlu untuk membaca novel ini. Kalian juga bakalan tau cerita gimana hidupnya sampai bisa menjadi hantu.

Di novel ini pun Risa berulang kali bilang bahwa dia sangat bersyukur dengan kemampuannya karena melalui hal itu ia menjadi orang yang lebih menghargai hidupnya.

Aku juga suka gaya penulisannya yang dibikin seperti surat dan disisipkan beberapa salinan dari Buku Diary Risa sendiri.

Ada yang kurang? 

Ya. Mungkin karena ini based on true story, aku jadi mikir ini harusnya lebih realistis. Tapi, berhubung ini juga tentang hantu, yang mana masih banyak orang yang ga percaya adanya mereka, aku ga bisa realistis juga. Seperti yang udah aku bilang, ada beberapa cerita dari temen hantunya Risa yang lain. Tapi, pada beberapa cerita terasa agak di “dramatisir” sehingga aku males bacanya. Ada juga beberapa cerita seperti ketika kakak Janshen yang menulis surat kepada Janshen tentang nasibnya sebelum meninggal ketika berada di penjara. Bikin agak bingung dan bertanya-tanya kapan Risa bertemu dengannya, serta kenapa Janshen masih terus mencari kakaknya padahal, ia sudah dikirimi surat sama kakaknya melalui Risa? Hmmmm..

Overall. Aku suka sama novelnya, bahkan aku juga beli lanjutannya yaitu “Sebuah Ruang Cerita: Maddah”

Rating dari aku? Aku kasih 3,75 of stars! 🙂